Langsung ke konten utama

Perancangan Bangunan Instalasi Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Kawasan Wisata Pantai Gemah Tulungagung

 

Pantai Gemah termasuk dikatakan destinasi wisata yang baru di Tulungagung. Mulai dikelola oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) setempat pada tahun 2015, dan resmi sebagai objek wisata di Tulungagung pada 2017 (Dinas KOMINFO Jawa Timur, 2017). Pantai Gemah berada pada sisi selatan tepi jalan Jalur Lintas Selatan (JLS) Jawa yang melintas wilayah selatan Tulungagung, tepatnya Desa Keboireng, Kecamatan Besuki. Pekerjaan proyek JLS yang menghubungkan jalan utama kecamatan (existing) menuju area pantai di Kecamantan Besuki menjadi faktor utama pesatnya pengunjung Pantai Gemah (DISKOMINFO JATIM, 2017). Akses yang mudah dijangkau oleh kendaraan motor hingga bus menjadi alasan kuat wisatawan berbondong – bondong mengunjungi Pantai Gemah, terlepas dari pesona alam yang disuguhkan. Berjalannya waktu peningkatan wisatawan dan pesatnya pengembangan kawasan wisata pantai menimbulkan limbah aktivitas pariwisata (Untari dkk, 2021). Namun begitu, jumlah wisatawan di Pantai Gemah yang tinggi tidak didukung dengan sistem pengelolaan sampah yang optimal untuk mendukung aktivitas pariwisata.


Menurut Windartianto (2019) pengolahan sampah hingga kini dilakukan dengan beberapa cara diantaranya, penimbunan di TPA 69%, dikubur 10%, daur ulang dan kompos 7%, dibakar 5%, dan 7% sisanya tidak dikelola. Windartianto dalam observasinya tahun 2018 menemukan bahwa pengelolaan sampah di Pantai Gemah dilakukan hanya dengan pembersihan manual (disapu ) kemudian selnjutnya di buang ke TPA. Kegiatan transportasi sampah menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Kabupaten Tulungagung oleh Dinas Lingkungan Hidup hanya mampu melayani 6 (enam) kecamatan yang berada di area perkotaan saja, dari total 19 Kecamatan di Tulungagung. Sedangkan kecamatan sisanya hanya pelayanan di fasilitas umum masyarakat (Radar Tulungagung, 2022). Pantai Gemah yang berlokasi jauh dari area perkotaan tidak terjangkau pelayanan pengangkutan sampah oleh DLH. Oleh karena itu pengelolaan sampah di Pantai Gemah hingga kini belum terkondisikan dengan baik. Terlebih kawasan Pantai Gemah belum memiliki Tempat Pengelolaan Sampah secara terpadu (TPST) sehingga memperburuk kondisi pengelolaan sampah di Kawasan Wisata Pantai Gemah (Windartianto, dkk. 2019). Oleh karena pernyataan dan data diatas yang menjadi landasan dalam perancangan Tempat Pengeloaan Sampah terpadu di Pantai Gemah agar tercipta lingkungan wisata yang bersih, sehat, dan berwawasan lingkungan.


Menurut tampilan data dari Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional Kabupaten Tulungagung menerangkan bahwa komposisi sampah yang mendominasi adalah sampah sisa makanan dengan presentase 46% dari 100% sampah yang ada di kabupaten tulungagung, selebihnya terdapat sampah kayu/sejenis kayu 18%, sampah logam 11%, sampah kertas 7.5%, sampah kain 4.7%, sampah plastic 4.5%, sampah kaca 4%, dan 4.3% merupakan kategori sampah lain.



Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kerjasama Program Studi D4 Perpustakaan Digital Fakultas Vokasi UM dengan Sekolah Thursina International Islamic Boarding School

Selasa, 19 September 2023. Program Studi D4 Perpustakaan Digital melaksanakan kegiatan penandatanganan dokumen Kerjasama dengan Sekolah Thursina Internasional Islamic Boarding School . Kegiatan ini diikuti oleh Dekan Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang, Kepala Program Studi D4 Perpustakaan Digital, Dosen Perpustakaan Digital, Kepala perpustakaan beserta pustakawan Thursina Internasional Islamic Boarding School. Kegiatan ini bertujuan untuk peningkatan kualitas pembelajaran, kolaborasi dalam kegiatan penelitian dan pengabdian baik dosen maupun mahasiswa, dan peningkatan kompetensi sumber daya manusia khususnya pustakawan Thursina Internasional Islamic Boarding School. Kegiatan ini dimulai dengan sambutan oleh Bapak Dr. Muladi, S.T., M.T. selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang dan pengenalan prodi perpustakaan digital oleh Bu Inawati S.I .P., M.M. selaku Kepala Program Studi D4 Perpustakaan Digital, kemudian dilanjutkan dengan proses pemaparan bentuk Kerjasama yang

Fakultas Vokasi

Program Studi FV Mengintegrasikan program studi Diploma IV yang sebelumnya berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Sastra, dan Fakultas Teknik menjadi program studi pada Fakultas Vokasi Universitas Negeri Malang. 1. Program Studi Diploma IV Akuntansi Diploma IV Akuntansi merupakan salah satu program studi pada Fakultas Vokasi Sarjana Terapan (S.Tr.Akt.) diharapkan menghasilkan Sarjana Terapan yang mampu menjadi Auditor, Akuntan, Analis Keuangan, Konsultan Keuangan dan pajak 2. Program Studi Diploma IV Manajemen Pemasaran Diploma IV Manajemen Pemasaran merupakan salah satu program studi pada Fakultas Vokasi Sarjana Terapan (S.Tr.) diharapkan menghasilkan Sarjana Terapan yang mampu menjadi mengembangkan digital marketing yang disepadankan dengan berbagai aspek sektor Pendidikan vokasi dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). 3. Program Studi Diploma IV Animasi Diploma IV Animasi merupakan salah satu program studi pada Fakultas Vokasi Sarjana Terapan (S.Tr.) diharapkan mengha

Evaluasi Pencahayaan Alami Pada SMA Santo Albertus Dengan Simulasi Perangkat Lunak Velux Daylight Visualizer

  Sebagai salah satu lembaga pendidikan di Kota Malang, SMA Katolik Santo Albertus merupakan salah satu sekolah bersejarah di Kota Malang. Sekolah yang didirikan pada tahun 1936 ini terletak di Jalan Talang nomor 1, Kelurahan Oro-oro Dowo, Kecamatan Klojen, Kota Malang. SMA Katolik Santo Albertus sendiri dikenal juga dengan nama SMA Dempo karena berhadapan dengan Jalan Dempo. Dengan sejarah panjangnya, terdapat sebuah permasalahan yang muncul karena desain sekolah yang masih sama seperti pada saat awal dibangun. Berdasarkan penelitian milik Costanzo, dkk (2018), ditemukan bahwa pada bangunan pendidikan dengan latar belakang desain bersejarah terdapat ketidaknyamanan visual berupa kurangnya tingkat pencahayaan di beberapa titik serta silau yang ditimbulkan akibat beberapa faktor seperti perubahan fungsi ruangan dan perbedaan tingkat pencahayaan yang cukup signifikan pada titik di dekat bukaan dengan titik yang lebih jauh dari bukaan . Hal ini juga didukung oleh penelitian Acosta, dkk (2